Seorang pengguna sosial media facebook memposting alasannya mengapa tidak memilih Jokowi saat Pemilihan Presiden 2014 lalu. Dalam statusnya tersebut, ia berpendapat bahwa pemerintah saat ini salah langkah terkait dengan dengan divestasi saham PT Freeport.
Seorang pengguna sosial media facebook memposting alasannya mengapa tidak memilih Jokowi saat Pemilihan Presiden 2014 lalu. Dalam statusnya tersebut, ia berpendapat bahwa pemerintah saat ini salah langkah terkait dengan dengan divestasi saham PT Freeport.
Berikut adalah isi postingan yang sepertinya terdengar masuk akal :
Inilah alasan saya gak pilih Jokowi, Terbukti.!!! by Agus Santoso
Suatu kebodohan malah diframing sebagai suatu keberhasilan..
PT. Freeport Indonesia menyatakan siap melakukan divestasi sahamnya hingga 51% sesuai dengan keinginan pemerintah Indonesia.
1. Mengapa harus mengeluarkan dana ratusan triliun untuk 51% saham padahal cukup dengan tidak usah perpanjang Kontrak Karya maka 2021 nanti 100% jadi milik Indonesia semua. Apa yang pemerintah khawatirkan?? Apa mereka gak yakin putra-putri bangsa ini bisa menambang?? Lalu kami-kami ini kalian pikir gak bisa??
2. Sumber duit divestasi ini darimana?? Bayar hutang aja susah!!! Dari Pemda?? BUMN?? Swasta Nasional?? Alaaaaah ujung-ujungnya juga Freeport dan anak usahanya yang beli sahamnya.
3. Statement Freeport Indonesia memiliki cadangan emas terbesar dunia dengan Ribuan Triliun nilainya, mengapa tak dikelola sendiri demi kemakmuran rakyatnya. Pemerintah lebih memilih menaikkan tarif listrik, BBM dan lainnya ketimbang gebrak meja di depan mereka untuk menolak perpanjangan Freeport.
Inilah salah satu alasan terbesar kenapa saya gak pilih Pak Jokowi di PilPres lalu. Terbukti bukan??
Inilah salah satu resiko salah memilih Presiden, sumber daya alam negeri sendiri malah untuk nguasai 51% harus bayar Ratusan Triliun.
Satu pelajaran yang bisa kita ambil, Freeport gak sia-sia menggaji si Richard Adkerson Rp. 65 Milyar perbulan buktinya dua menteri Indonesia dibodohi.
Mengingat kasus yang pernah dan tengah menjerat Buni Rani terkait 'menambahkan' caption pada video Ahok di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu, maka tulisan di atas benar-benar saya salin dari beranda yang bersangkutan.
Sumber : Akun Facebook Agus Santoso
Editor : Bang Bob
Post A Comment: