Kasus pembakaran seorang pria (Zoya) di Bekasi telah menjadi perbincangan hangat jagad maya minggu ini. Almarhum zoya yang merupakan seorang tukang servis barang elektronik dituduh mencuri ampli milik surau yang dijadikan tempat sholat terakhirnya.
Kasus pembakaran seorang pria (Zoya) di Bekasi telah menjadi perbincangan hangat jagad maya minggu ini. Almarhum zoya yang merupakan seorang tukang servis barang elektronik dituduh mencuri ampli milik surau yang dijadikan tempat sholat terakhirnya.
Menurut info yang tersebar di beberapa laman berita nasional membenarkan bahwa korban sebelumnya memang terlihat membawa ampli. Tidak jelas apakah ampli yang dibawa tersebut adalah miliknya atau memang milik mushola tempat ia melaksanakan sholat ashar. Hingga akhirnya kejadian tidak manusiawi ini menimpa dirinya.
Zoya, pria yang telah dibakar hidup-hidup oleh sekelompok orang yang telah kehilangan akal sehat mereka, sejatinya adalah korban dari tindakan main hakim sendiri. Harusnya, berapa pun besar kesalahan yang dilakukan seseorang, tidak layak hingga harus diperlakukan seperti ini.
Baca Juga : Menteri Puan Kritik Kebijakan Impor Beras
Ucapan belasungkawa tak hanya mengalir dari warga sekitar, warga dunia maya, dan ormas saja. Sekelas Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pun juga turut berduka atas kejadian tak manusiawi ini.
Dalam kunjungannya, Menteri Lukman dan Bupati Dedi Mulyadi datang tidak dengan tangan kosong. Masing-masing dari mereka memberikan santunan kepada keluarga mendiang Zoya. Seperti yang dilansir dari laman Liputan6, Dedi memberikan santunan berupa kebutuhan hidup untuk setiap bulan selama seumur hidup. Besaran untuk santunan Bupati Purwakarta tersebut akan disesuaikan dengan jumlah penghasilan almarhum.
Dedi berharap santunan tersebut bisa dijadikan sebagai biaya hidup juga modal usaha hingga mereka (istri dan anak) yang ditinggalkan bisa mendapatkan penghasilan dari bantuan tersebut.
Sumber : Liputan6
Editor : Bang Bob
Post A Comment: