• SHARE
Polemik Patung Dewa Perang Di Tuban. Biarkan Atau Robohkan ?

Patung dewa perang Guan Yu di Tuban menjadi sorotan nasional bahkan dunia saat ini. Apa saja yang terjadi dan bagaimana sikap kita ? Simak dalam artikel singkat berikut!

Bukan sebuah negara jika di dalamnya tidak ada masalah. Selalu saja ada kejadian yang mengundang reaksi dari kubu yang pro maupun yang kontra terhadap masalah itu. Kali ini jagad maya tengah diributkan oleh sebuah patung. 

Namun ini patung bukan sembarang patung. Berdiri kokoh lebih tinggi dibandingkan dengan patung Pahlawan Jendral Soedirman, patung Dewa Perang China Guan Yu yang berada di Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban Jawa Timur ini dituntut untuk dirobohkan.

Alasan Pembangunan Patung Dewa Perang Guan Yu

Patung Dewa Perang Di Tuban Ditutupi Kain Putih
Patung Dewa Perang Di Tuban Ditutupi Kain Putih
Mungkin ada yang bertanya, kenapa harus mendirikan Patung tokoh Tionghoa yang bukan cerminan dari NKRI ? Kan masih banyak pahwalan negara yang bisa dibikinkan patungnya. 

Dilansir dari laman Post Kota News, sejarahwan JJ Rizal mempertanyakan alasan didirikannya monumen tinggi tersebut. Menurutnya lebih baik mendirikan patung yang merupakan tokoh dari Tuban, salah satunya bisa dibangun patung Sunan Kalijaga yang dijuluki sebagai Pangeran Tuban. Meskipun akhirnya bang Rizal mengkoreksi pertanyaannya terkait dengan ketidak-tahuannya akan maksud pendirian patung tersebut.
Perlu diketahui gengs, pembangunan patung dewa perang yang menimbulkan berbagai polemik ini didirikan di dalam lokasi ibadahnya warga Tionghoa. Jika ada yang masih bingung alasannya apa, yang paling jelas adalah karena letak didirikannya patung tersebut.

Mendirikan sebuah patung yang tidak ada kaitan dan pengaruhnya bagi proses ibadah suatu aliran kepercayaan bukankah sesuatu yang lucu. Misalkan saja pihak pengurus klenteng membuat patung salah satu tokoh Muslim. Selain terlihat aneh, tentu saja nantinya juga akan menimbulkan permasalahan yang lain. Bukankah begitu ?

Respon Presiden Jokowi Terkait Patung Di Tuban Yang Sedang Viral

Respon Jokowi Terhadap Polemik Patung Guan Yu di Tuban
Respon Jokowi Terhadap Polemik Patung Guan Yu di Tuban
Menanggapi permasalahan yang terjadi kali ini, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kita tidak perlu ribut hanya karena masalah patung. 

"Jangan lagi bicara hoax, ribut soal patung. Ribut mengenai SARA, sibuk mengadu domba antar kita sendiri sehingga energi kita akan habis untuk hal hal produktif," pesan Jokowi dikutip dari laman Viva.co.id, 11/08/2017.

Jokowi juga mengingatkan bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi sebuah perubahan global. Dan dihimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga kondusifitas negara ini. "Perubahan global hampir tiap menit ada, bahkan setiap detik," tambah beliau.

Mahasiswa Budha Menerbitkan Petisi Selamatkan Patung Kepada Jokowi

Petisi Selamatkan Patung Oleh Mahasiswa Budha
Petisi Selamatkan Patung Oleh Mahasiswa Budha
Menanggapi masalah ini, seorang mahasiswa bernama Abhi Nyano segera membuat petisi dalam situs Change.org dalam rangka untuk menyelamatkan patung yang sakral dalam kepercayaannya ini.

Petisi tersebut diberi judul "Pak Jokowi, Selamatkan Patung Dewa Kwan Sing Tee Koen Di Tuban Dari Aksi-aksi Intoleran, Tuna Budaya & Anti Kebhinekaan". Jelas, petisi tersebut ditujukan langsung kepada presiden dan juga beberapa menteri kabinet kerjanya.

Dikutip dari situs Republika, menurut Nyano, didirikannya Patung Dewa Perang China sama sekali tidak memberikan pengaruh buruk dan kerugian kepada siapa pun. Dan Patung Guan Yu tersebut adalah salah satu bentuk ekspresi keagamaan bagi kaumnya.

"Lantas siapa yang sesungguhnya dirugikan dengan berdirinya patung tersebut," ujar Abhinyano dalam petisi tersebut.

Pimpinan Cendikiawan Muslim Indonesia Tak Setuju Patung Dirobohkan

Petisi Selamatkan Patung Oleh Mahasiswa Budha
Jimly Asshiddiqie, Ketua ICMI Pusat
Jimly Asshiddiqie yang merupakan pimpinan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), ternyata tidak sepaham dengan ide perobohan Patung di Klenteng Tuban. Menurutnya, warga yang tidak setuju dengan keberadaan Patung Guan Yu tidak berhak merobohkannya hanya karena tidak sepaham.
Dilansir dari situs berita nasional Tempo, Jimly mengatakan,"Selama sudah sesuai dengan prosedur dan sudah mengantongi izin pembangunan, tidak ada yang boleh merobohkannya. Warga tidak punya hak untuk merusak hak warga lain hanya karena tidak sependapat."

Alasan Warga Ingin Robohkan Patung Dewa Perang China di Tuban

Patung Guan Yu Bukan Cerminan Bangsa Indonesia
Patung Guan Yu Bukan Cerminan Bangsa Indonesia
Sejauh yang bang Bob tahu, alasan warga ingin merobohkan patung dewa perang Guan Yu yang ada di Tuban adalah karena patung tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan sejarah negara ini. Kehadiran patung tinggi se-Asia Tenggara tersebut juga mengindikasikan bahwa Indonesia telah berada di bawah kontrol pemerintah China.

Jika mereka ingin melakukannya hanya karena alasan ini, tentu saja akan ada konsekwensi hukum terhadap warga yang terlibat. Dan jika perobohan ini benar-benar terjadi dengan alasan tak sefaham dan tidak ada kaitannya dengan sejarah Indonesia, maka kita hanya tinggal menunggu waktu untuk melihat aksi roboh merobohkan dengna alasan serupa.

Isu Presiden China Akan Miskinkan Dan Ambil Alih Indonesia

Xi Jinping Ancam Akan Miskinkan Indonesia Jika Patung Dewa Perang Dirobohkan
Xi Jinping Ancam Akan Miskinkan Indonesia Jika Patung Dewa Perang Dirobohkan
Selain menimbulkan kehebohan di dalam negeri, kejadian ini juga berhasil mengundang reaksi dari luar. Salah satu isu yang beredar adalah sebuah pernyataan dari Presiden China dimana ia akan membuat Indonesia miskin dan diambil alih.

Bang bob sendiri tidak tahu apakah informasi ini benar-benar akurat atau tidak, namun dalam situs berita warga sumatera RakyatSumatera.online, Xi Jin Ping mengatakan bahwa gerakan anti china yang sedang terjadi di Indonesia sangat meresahkan para investor. Seandainya pemerintah hanya diam saja terkait masalah ini, dengan terpaksa China akan miskinkan Indonesia dan siap-siap untuk diambil alih.
Terlepas dari benar atau tidaknya isu terkait pernyataan Presiden Xi Jin Ping yang akan memiskinkan Indonesia, sudah tentu kita harus melihat permasalah patung ini dari berbagai sudut pandang serta kepala yang lumayan dingin.

Hukum Patung Dari Sudut Pandang Islam

Hukum Patung dalam sudut pandang islam
Hukum Patung dalam sudut pandang islam
Dalam Islam, setiap pengharaman memiliki alasan yang masuk akal. Dampak buruknya yang paling jelas adalah dapat mengancam agama, akhlak dan harta manusia. Begitu juga dalam kasus patung (serta lukisan), hal tersebut (patung dan lukisan hewan/manusia) adalah haram dalam Islam.

Beberapa hikmah diharamkanya patung adalah yang pertama dapat merusak aqidah seseorang atau sebuah kaum. Pada awalnya mereka membuat patung dan lukisan dari seorang tokoh yang diagungkan dengan alasan penghormatan saja. Namun seiring waktu berjalan dan terlupakannya ilmu, maka akan terjadi penyimpangan aqidah pada anak cucunya kelak.

Poin berikutnya adalah patung dapat menimbulkan kerugian harga dan material, serta sikap mubazir. Sudah bukan rahasia lagi bahwa membuat sebuah patung akan memakan biaya yang mahal. Dari pada dibuatkan patung, alangkah baiknya uang tersebut disedekahkan di jalan yang benar.

Kesimpulan Polemik Patung Dewa Perang Guan Yu di Tuban, Biarkan atau Robohkan ?

Haruskah patung dewa perang di tuban dirobohkan
Haruskah patung dewa perang di tuban dirobohkan
Jika memang permasalahan ingin robohkan patung dewa perang cina hanya karena tidak sependapat atau tidak mencerminkan kepribadian bangsa. Atau tidak ada hubungannya dengan sejara kemerdekaan Indonesia, atau image bangsa yang terkesan dijajah oleh China. Mengingat mayoritas di negeri ini adalah Islam dan 'ngerinya' pengaruh berita baik nasional maupun internasional dalam membangun opini tentang Islam, sepertinya kita fokuskan saja tenaga kita terhadap kasus-kasus lain yang lebih penting.
Namun, jika memang pendirian patung dewa perang di Tuban ini tidak mengantongi izin dan menyalahi peraturan perundang-undangan, maka mari kita tempuh jalur hukum dan serahkan semua kepada ahlinya. 

Sumber : Berbagai sumber
Editor : Bang Bob


Share To:

Bob Agoy

Bang Bob cuma seorang pria yang suka pura-pura selow kalau do'i cuma nge-Read doang.

Post A Comment: