• SHARE
Seniman Unik Ini Menjadikan Hewan Sebagai Bahan Membuat Drone

Masih ingat dengan Wright bersaudara ? Itu loh gengs, yang katanya penemu metode terbang lebih ringan dari udara. Terinspirasi dengan nama tersebut, Jansen pun akhirnya menjadikan kucing kesayangannya sebuah quadcopter drone dan diberi nama Orville Wright.

Yuk genges, kita kenalan sama seorang seniman yang anti-mainstream. Berawal dari kematian kucing kesayangannya yaitu Oliver, Bart Jansen kini telah sukses mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan drone dengan menggunakan hewan mati sebagai badan pesawat mini tersebut. 

Kalo kalian punya seekor peliharan kesayangan, pasti tahu kan gimana rasanya saat si peliharan tersebut mati. Bakal haru bercampur pilu deh gengs. Bang Bob aja pernah tersedu-sedu saat kucing pertama bang Bob mati. Sumpah gengs, sampai bengkak ini mata. Kematian hewan kesawayangan menjadi cikal bakal terciptanya perusahaan drone milik Jansen berikut ini.

Ketimbang ia harus menguburkan teman kesayangannya tersebut, ternyata keluar ide anti-mainstream dari dalam kepalanya. Masih ingat dengan Wright bersaudara ? Itu loh gengs, yang katanya penemu metode terbang lebih ringan dari udara. Terinspirasi dengan nama tersebut, Jansen pun akhirnya menjadikan kucing kesayangannya sebuah quadcopter drone dan diberi nama Orville Wright.

Kucing Sebagai Bahan Pembuatan Drone Unik

Cat drone unik hasil karya Bart Jansen
Ide yang hanya berawal dari rasa sedih karena ditinggal mati hewan peliharaannya, Jansen tidak pernah menyangka bahwa idenya ini akan mendapatkan respon yang sangat hangat dari masyarakat pecinta drone. Jansen yang awalnya hanya mengerjakannya seorang diri, kini ia mencoba untuk merekrut beberapa orang insinyur teknik seperti Arjen Beltman, untuk menolongnya mendisain dan menjadikan mendiang Orville seekor kucing terbang. 

Dikutip dari Los Angeles Times dalam UK BusinessInsider, drone yang sangat-sangat spesial dan tidak biasa ini ternyata mengundang rasa penasaran terhadap dunia setelah viralnya foto si Orville yang sedang terbang di dalam sebuah ruangnan. Orvillecopter, nama yang diberikan oleh Jansen, saat itu sedang dipamerkan dalam sebuah pameran yang diberi nama Kunstrai Art Festival yang diadakan di Amsterdam.

Burung Unta Juga Nggak Mau Kalah Eksis Gengs

Burung unta juga nggak mau kalah eksis gengs
Kesuksesannya pada acara pameran tersebut, membuat Jansen menjadi lebih ambisius dan ingin mengembangkan idenya ini menjadi sebuah bisnis. Pada tahun 2013 silam, ia membuat proyek lanjutan dan masih menggunakan bahan yang sama yaitu hewam mati yang diawetkan. Ia bertanya kepada beberapa peternakan lokal yang ada di sekitar tempat ia tinggal dan mencari hewan yang cocok untuk dijadikan next-project nya. Dan wallaa, ternyata hewan yang terpilih adalah bangkai dari seekor burung unta.

Jansen menjelaskan bahwa, hal yang paling sulit dalam mebuat sebuah drone dari bangkai binatang yang diawetkan adalah membentuk bangkai tersebut. Dan juga, ia pernah mengalami kesulitan dalam mengawetkan kulit burung unta ini karena agak sedikit berjamur, sehingga mengharuskannya mebawa bangkai burung unta tersebut ke ahli pengawet bangkai binatang (taxidermis).

Tikus Drone Ternyata Bukan Ide Yang Buruk

Ada yang pengen tikur dirumahnya dijadikan drone ?
Desain selanjutnya terjadi pada tahun 2014, saat itu seorang bocah berusia 13 tahun bernama Pepeijn Bruins, memiliki seekor tikus yang mengidap penyakit kanker. Dan ia mengetahui bahwa umur dari hewan peliharaannya ini tidak akan lama lagi. Ratjetoe, bangkai tikus tersebut kemudian dimodifikasi oleh Beltman menjadi RC drone yang sangat unik.

Sebenarnya ada banyak lagi karya seni yang telah dibuat oleh Jansen dan Beltman ini gengs, kalau memang kalian masih penasaran silahkan cari sendiri di gugle dengan kata kunci Bart Jansen Copter. 

Bagaimana tanggapan kalian tentang karya seni yang satu ini gengs ?

Sumber : UK Business Insider
Editor : Bang Bob
Narasi : Bang Bob
Share To:

Bob Agoy

Bang Bob cuma seorang pria yang suka pura-pura selow kalau do'i cuma nge-Read doang.

Post A Comment: