Strategi Marketing Mematikan, bekerja hingga banting tulang agar orang yang melihat tak hanya sekedar menjadi calon konsumen. Tak perduli apa pun resikonya, meski pun harus membahayakan nyawa mereka para sales, atau bahkan nyawa para calon konsumennya.
Menjadi seorang tenaga penjual, atau bahasa kerennya itu
jadi sales, memang bukanlah hal yang mudah. Si sales haruslah memiliki intuisi
yang kuat agar barang dagangan yang dipasarkannya bisa terjual. Bagaimana pun
caranya, intinya bos ingin barang tersebut laku, laku dan laku.
Tuntutan target yang diberikan oleh perusahaan tempat si
sales bekerja, membuat mereka harus memutar otak dan bekerja hingga banting
tulang agar orang yang melihat tak hanya sekedar menjadi calon konsumen. Tak
perduli apa pun resikonya, meski pun harus membahayakan nyawa mereka para
sales, atau bahkan nyawa para calon konsumennya.
Kok serem banget bang Bob, sampai membahayakan nyawa segala ?
Dulu, para sales (seperti sales motor, sales mobil, sales
smartphone, dan sales lain) hanya membagikan brosur penawaran mereka
door-to-door, atau menghampiri dari satu pintu ke pintu yang lain. Ada juga
sales yang membentuk sebuah tim mengundang para warga untuk hadir pada acara
tertentu dalam rangka memasarkan produk dan penawaran mereka yang lainnya.
Akhir-akhir ini, untuk di daerah Pontianak dan Kubu Raya
khususnya, para sales menggunakan metode baru untuk menyebarkan brosur mereka.
Tidak lagi melalui door-to-door, melainkan mereka berdiri di pinggir jalan dan
menyodorkan brosurnya kepada para pengendara yang sedang konsentrasi mengemudi.
Seberapa Bahayakah Metode Penjualan Seperti Ini ?
Menurut bang Bob pribadi, cara pembagian brosur seperti ini
sudah sangat jelas sekali membahayakan kedua belah pihak. Baik itu dari pihak
si sales, maupun mereka yang menjadi target pemasaran.
Dari sisi sales, bahayanya adalah jika ada korban dari cara
tersebut maka tentu saja tak lain merekalah yang terkena imbasnya. Dan dari
sisi pengendara, jika sampai terjadi kesalahan sedikit saja pada stir kemudi
mereka, si calon konsumen akan mengalami insiden yang bahkan bisa saja
membahayakan nyawanya, nyawa si sales, hingga pengemudi yang ada di jalan
tersebut.
Apa Alasan Para Sales Memilih Metode Tersebut ?
Jika menunggu orang-orang yang membutuhkan informasi produk
yang mereka tawarkan, maka tentu saja akan memakan waktu yang relatif lebih
lama dan jumlahnya akan sedikit gengs. Jadi, istilahnya adalah mereka menjemput
bola. Dari pada menunggu calon konsumen datang meminta brosur, lebih baik si
sales saja yang “menghadang” mereka.
Dari segi penjualan yang dihasilkan, bang Bob sendiri tidak
tahu sebera berpengaruh cara yang sedang populer ini. Hanya saja, jika
rata-rata para tim sales menggunakan metode ini, bisa dibilang cara ini lumayan
efektif untuk menghasilkan penjualan.
Apa Pernah Ada Insiden Akibat Strategi Marketing Mengerikan Ini ?
Hingga saat ini, memang bang Bob belum melihat ada yang
menjadi korban. Hanya saja, untuk bang Bob pribadi pernah mengalami hampir terjatuh
dari atas motor saat pertama kali melihat kejadian ini. Yah, memang pada saat itu sedang
konsentrasinya mengendara, tapi tiba-tiba saja si sales nongol di depan dan
menyodorkan sebuah brosur. Seketika itu juga bang Bob langsung mengerem
mendadak. Hampir aja pengendara yang ada di belakang mencium lampu belakang
motor kesayangan bang Bob.
Mungkin pendapat bang Bob terkait hal ini terlalu
berlebihan. Tapi semua itu bukan tidak berdasar gengs. Karena bang Bob pribadi
pernah hampir menjadi korban, makanya bang Bob berani ngomong. Kalau sales yang
ada di kota kalian bagaimana gengs ?
Sumber : Pengalaman Pribadi
Post A Comment: