• SHARE
Ini Yang Akan Terjadi Jika JICT Resmi Ditutup

Aksi mogok yang dilakukan oleh para pegawai JICT, tak hayal membuat perusahaan pelayanan kargo tersebut lumpuh total sejak 2 hari yang lalu. Seperti yang dilansir dari Kompas, M Firmansyah selaku SekJen SP JICT mengatakan bahwa aksi yang terjadi ini dilakukan oleh 95% karyawan JICT.

Beeh, selalu aja ada masalah di negara kita ini gengs. Belum selesai satu, eh nongol satu masalah lagi. Dan yang lagi panas-panasnya sekarang ini berita dari sebuah perusahaan yang bekerjasama dengan Pelindo II, yaitu JICT.

Menurut situs resminya, JICT (PT Jakarta International Container Terminal) adalah sebuah perusahaan afiliasi yang telah berdiri sejak tahun 1999. Kepemilikan sebanyak 51% dipegang oleh Hutchison Port Holding Group (HPH Group). Dan selebihnya, yaitu sekitar 48,9% dimiliki oleh Koperasi Pegawai Maritim.

Aksi mogok yang dilakukan oleh para pegawai JICT, tak hayal membuat perusahaan pelayanan kargo tersebut lumpuh total sejak 2 hari yang lalu. Seperti yang dilansir dari Kompas, M Firmansyah selaku SekJen SP JICT mengatakan bahwa aksi yang terjadi ini dilakukan oleh 95% karyawan JICT.

Apa Alasan Karyawan JICT Melakukan Aksi Mogok ?

Jika difikir dengan akal sehat, gaji pokok untuk masing-masing karyawan adalah di atas 8 jutaan rupiah gengs. Ada juga yang gaji pokoknya sampai 12 juta. Itu baru gaji pokok, belum lagi tunjangan makan, minum hingga tunjangan popok. Tapi kenapa sampai mereka nekat melakukan mogok ?

Usut punya usut, aksi mogok kerja karyawan JICT ini disebabkan oleh perpanjangan kontrak JICT yang dinilai melanggar peraturan. "Uang sewa ilegal perpanjangan kontrak JICT yang telah dibayarkan sejak tahun 2015 telah berdampak terhadap pengurangan hak pekerja sebesar 42 persen," jelas Firmansyah kepada Kompas.

Apa Pengaruhnya Untuk Indonesia ?

Dengan adanya aksi mogok karena masalah perpanjangan kontrak ini, JICT yang memiliki ratusan karyawan dengan gaji yang fantastis akan terancam tutup. Dan efeknya bagi negara kita adalah, mau tidak mau negara harus membayar uang pesangon yang katanya mencapai miliaran rupiah untuk setiap karyawannya. 

Bayangkan, 1 karyawan saja pesangonnya sampai miliaran. Itu total karyawannya ada 600an orang loh gengs. Kalau 1 miliar aja satu orang, berarti negara siap-siap ngerogoh kocek lebih dalam lagi cuma buat bayar pesangon karyawan JICT.

Tapi gengs, menurut bang Bob pribadi, dengan gaji pokok yang sudah segede kingkong, kayaknya udah nggak perlu lagi lah untuk melakukan aksi mogok kaya gini. Kalau menurut kalian gimana gengs ?

Sumber : Kompas
Editor : Bang Bob
Share To:

Bob Agoy

Bang Bob cuma seorang pria yang suka pura-pura selow kalau do'i cuma nge-Read doang.

Post A Comment: